Merapah.com – Benarkah stres bisa menurunkan gairah seksual suami istri?
Stres sering muncul dalam kehidupan rumah tangga. Tekanan pekerjaan, masalah keuangan, dan tanggung jawab keluarga bisa membuat hubungan menjadi tegang.
Banyak yang bertanya, benarkah stres bisa menurunkan gairah seksual suami istri? Jawabannya: ya, benar.
BACA JUGA: Tips Memilih Jenis Madu Sesuai Kebutuhan Tubuh
Stres Langsung Mengganggu Keseimbangan Hormon
Ketika stres meningkat, tubuh langsung memproduksi hormon kortisol dalam jumlah besar. Hormon ini bekerja melindungi tubuh dari tekanan, tetapi jika berlebihan, efeknya bisa berbalik.
Kortisol tinggi menekan hormon testosteron dan estrogen yang berperan penting dalam membangkitkan gairah seksual.
Penelitian di PubMed (2024) menunjukkan, orang yang mengalami stres berat memiliki dorongan seksual lebih rendah.
Mereka juga cenderung sulit menikmati hubungan intim karena pikiran penuh beban dan tubuh merasa lelah.
Selain itu, stres membuat sistem saraf simpatik aktif. Kondisi ini memindahkan aliran darah dari organ reproduksi ke bagian tubuh lain seperti otak dan jantung.
Akibatnya, organ seksual menerima suplai darah lebih sedikit sehingga gairah ikut menurun.
Fakta Medis: Stres Kronis Menurunkan Libido Pria dan Wanita
Riset dari NCBI (National Center for Biotechnology Information) membuktikan, wanita dengan stres kronis mengalami penurunan rangsangan hingga 30 persen.
Sementara itu, pria dengan tingkat stres tinggi lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi dan penurunan frekuensi hubungan seksual.
Ahli kesehatan menjelaskan bahwa stres juga menurunkan kadar oksitosin, hormon yang membangun rasa kedekatan dan kasih sayang.
Ketika oksitosin turun, pasangan bisa merasa jauh secara emosional meski tetap tinggal serumah.
BACA JUGA: Risiko Wasir dari Main Ponsel di Toilet Naik, Studi Harvard Buka Data Baru
Stres Merusak Hubungan Emosional Pasangan
Dalam banyak kasus, stres tidak hanya menyerang tubuh, tetapi juga hubungan. Pasangan yang sama-sama stres cenderung mudah tersinggung, sulit fokus, dan kurang berkomunikasi.
Hal ini memicu konflik kecil yang berdampak besar pada kehidupan seksual.
Penelitian di Journal of Sexual Medicine (2023) mengungkap, pasangan yang mengalami stres harian memiliki tingkat kepuasan seksual lebih rendah dibanding pasangan yang tenang.
Bagi sebagian wanita, stres harian bahkan membuat aktivitas seksual menurun drastis.
Lingkaran Negatif antara Stres dan Kehidupan Seksual
Stres dan gairah seksual memiliki hubungan dua arah. Saat stres meningkat, gairah menurun.
Namun, ketika gairah menurun dan hubungan intim berkurang, stres justru semakin bertambah. Lingkaran ini bisa terus berulang jika pasangan tidak mengatasinya.
Aktivitas seksual sebenarnya bisa menurunkan stres karena tubuh melepaskan hormon endorfin dan oksitosin.
Oleh karena itu, menjaga keintiman justru membantu tubuh lebih rileks dan memperkuat hubungan emosional.
Cara Efektif Mengelola Stres agar Gairah Tetap Terjaga
Pasangan perlu bekerja sama untuk mengatasi stres. Komunikasi terbuka menjadi kunci utama. Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati, berlibur bersama, atau melakukan aktivitas yang menenangkan pikiran.
Selain itu, perbaiki pola tidur, olahraga ringan, dan makan makanan bergizi.
Jika stres terasa berat dan berdampak pada kehidupan seksual, segera konsultasikan ke psikolog, seksolog, atau dokter spesialis.
Penanganan yang tepat bisa mengembalikan keseimbangan hormon dan semangat hidup.
BACA JUGA: ASI Eksklusif Masih Rendah, Mitos Media Sosial Jadi Tantangan Terbesar
Kesimpulan
Jadi, benarkah stres bisa menurunkan gairah seksual suami istri?
Ya, benar. Fakta medis membuktikan bahwa stres memengaruhi hormon, emosi, dan hubungan antar pasangan. Namun, stres bukan akhir dari keintiman.
Dengan komunikasi yang sehat dan manajemen stres yang baik, gairah cinta bisa tetap menyala dalam setiap hubungan.