Merapah.com — Bahaya plastik sebagai pembungkus makanan panas masih belum menjadi hal yang menakutkan bagi khalayak. Kebiasaan menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan, terutama makanan panas atau berkuah, ternyata berisiko bagi kesehatan.
Bahaya plastik bisa memberi paparan bahan kimia dan dapat berpindah ke dalam makanan. Alhasil, berpotensi memicu berbagai penyakit, termasuk kanker.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara menjadi kasus terbanyak di Indonesia. Jumlah kasus sebanyak 58.256 kasus pada 2018. Posisi kedua ditempati oleh kanker serviks yang mencapai 32.469 kasus.
Kandungan Berbahaya dalam Plastik
Zheng, Kepala Pusat Kanker Payudara di Rumah Sakit Memorial Shin Kong Wu Ho-Su, mengungkapkan bahwa membungkus makanan panas dengan plastik bisa menjadi salah satu faktor pemicu kanker payudara. Suhu tinggi dapat menyebabkan pelepasan zat berbahaya dari plastik, yang kemudian masuk ke dalam makanan dan dikonsumsi oleh tubuh.
Salah satu zat yang patut diwaspadai adalah Bisphenol A (BPA). Dilansir dari World of Buzz, BPA merupakan senyawa sintetis yang menyerupai hormon estrogen. Dalam tingkat paparan tertentu, zat ini dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memicu pertumbuhan sel kanker payudara yang bersifat hormon-reseptor-positif.
Perdebatan Ilmiah soal BPA
Berbagai studi telah meneliti hubungan antara BPA dan kanker payudara. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa BPA berpotensi sebagai karsinogen, sementara penelitian lain menyatakan sebaliknya. Meskipun belum ada kesimpulan pasti, para ahli tetap mengimbau masyarakat untuk mengurangi kontak plastik dengan makanan panas.
Solusi untuk Mengurangi Risiko Bahaya Plastik
Sebagai langkah pencegahan, Zheng menyarankan masyarakat untuk membawa wadah sendiri saat membeli makanan guna mengurangi paparan bahan kimia berbahaya. Selain itu, pemeriksaan payudara secara rutin dan mammogram tahunan juga penting untuk mendeteksi kanker sejak dini.
Dengan memahami risiko penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan, kita bisa lebih bijak dalam memilih wadah yang aman untuk kesehatan.