Merapah.com – Fenomena yang dikenal sebagai digital amnesia, yakni kondisi saat kita melupakan hal penting karena teknologi. Penyebabnya, di era digital, semua hal mudah disimpan. Dari pesan penting sampai info receh. Kebanyakan orang kini terbiasa menyimpan informasi lewat screenshot, catatan digital, atau foto layar. Sayangnya, kebiasaan ini justru membuat otak jadi malas mengingat secara alami. Itu lah yang disebut digital amnesia.
Contoh lainnya, lupa nama restoran favorit padahal yakin sudah pernah menyimpannya di galeri. Atau mencari ulang catatan kuliah karena lupa sudah menyimpan di mana sebelumnya.
Digital Amnesia: Otak Tidak Lagi Bekerja Maksimal
Digital amnesia bukan sekadar lupa biasa. Ini disebabkan karena terlalu bergantung pada perangkat digital. Otak kita punya kemampuan mengingat yang luar biasa jika dilatih dan dirangsang secara rutin. Namun, jika semua informasi langsung disimpan, otak kehilangan kesempatan untuk memprosesnya.
Akhirnya, otak jadi pasif. Informasi tidak tertanam karena tidak dilalui proses mengingat. Semakin banyak kita menyimpan, semakin sedikit yang benar-benar kita pahami atau ingat.
Galeri Penuh Screenshot, Tapi Lupa Isinya
Berapa banyak screenshot yang kamu simpan tapi tidak pernah kamu buka lagi? Galeri penuh, memori penuh, tapi otak kosong karena tidak mengingat maknanya. Kita jadi pengumpul informasi, bukan pengingat makna. Ini bisa mengganggu fokus dan produktivitas. Ketika informasi dibutuhkan, kita malah panik karena lupa menyimpannya di mana. Ironisnya, kita jadi terlalu percaya pada gadget dibanding otak sendiri.
Cara Mengurangi Digital Amnesia
Berikut beberapa langkah sederhana untuk mencegah otak jadi malas karena digital amnesia:
1. Menulis manual, menulis dengan tangan membantu otak memproses informasi lebih dalam dan lebih lama.
2. Latih mengingat, coba ingat dulu sebelum membuka galeri atau catatan lama. Latih daya ingat alami.
3. Selektif menyimpan, tidak semua hal perlu disimpan. Simpan yang penting dan benar-benar dibutuhkan saja.
4. Review berkala, luangkan waktu meninjau ulang catatan digital agar informasi tetap aktif di otak.
Gunakan Teknologi, Jangan Tergantung Sepenuhnya
Teknologi seharusnya membantu, bukan menggantikan fungsi otak manusia. Gunakan gadget untuk mendukung, bukan mengambil alih peran otak kita dalam mengingat. Sebelum menyimpan, tanyakan pada diri sendiri, “Bisakah aku mengingat ini tanpa bantuan teknologi?”.
Latih otak secara rutin agar tetap tajam, aktif, dan tidak mudah lupa. Digital amnesia bisa dihindari jika kita bijak menggunakan teknologi di kehidupan sehari-hari.