Merapah.com — Di tengah pertumbuhan industri perjalanan religi yang semakin kompetitif, Safar Wisata Madina hadir sebagai pemain baru dengan positioning yang kuat: biro perjalanan umrah berizin resmi (PPIU) pertama di Kabupaten Pesawaran dan ke-25 di Provinsi Lampung.
Dengan jargon “Sahabat Menuju Baitullah”, Safar Wisata Madina tak sekadar menjadi agen perjalanan, tetapi juga pelayan tamu Allah yang mengedepankan tanggung jawab, keramahan, serta nilai keberlanjutan spiritual bagi para jemaahnya.
Tiga Paket Unggulan untuk Musim Umroh Tahun Ini
Untuk menjawab kebutuhan pasar yang beragam, Safar Wisata Madina menawarkan tiga produk unggulan:
Umroh Bersahabat – 11 hari, harga Rp26,5 juta – Rp28 juta, umroh Bahagia – 12 hari, harga Rp33 juta, dan mroh Luar Biasa – 12 hari, harga Rp36 juta
Seluruh paket ini menggunakan skema start dari Lampung, memberikan kemudahan akses bagi calon jemaah di wilayah tersebut.
Selain itu, perusahaan juga menyediakan opsi Umroh Plus ke destinasi internasional seperti **Mesir, Turki, dan Thaif**, dengan sistem paket maupun custom sesuai kebutuhan jemaah.

Safar Wisata Madina tetap Membina Setelah Umroh
Berbeda dari biro umroh lainnya, Safar Wisata Madina memiliki sistem post-trip engagement yang menarik. Setiap alumni secara otomatis tergabung dalam Majelis Taklim As Safar, tempat para jemaah melanjutkan pembinaan spiritual pasca umroh.
Tak hanya itu, perusahaan juga menjalankan program Akademi Mutowwif & TL (Tour Leader) untuk menjamin kualitas pendamping jemaah. Para mutowwif berasal dari ustadz dan ustadzah lokal Lampung—atau jika keberangkatan dari luar Lampung, seperti Sumsel, maka pendamping juga berasal dari wilayah tersebut.
“Mutowwif dan TL kami bukan hanya pemandu, tapi juga pembina rohani yang terlatih dan terstandar,” jelas tim manajemen.
BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Siaga Banjir di Bandar Lampung
Didirikan oleh Profesional Berpengalaman Sejak 2005
Safar Wisata Madina resmi berbadan hukum sejak 2018 dan mendapatkan izin resmi PPIU pada 16 Januari 2025. Perusahaan ini digerakkan oleh tiga pendiri utama yakni Dr. Ikhwanul Mujahidin, Lc, M.Pd, Sutiarman, dan Imron Rosadi yang masing-masing memiliki latar belakang kuat di dunia pendidikan, dakwah, dan bisnis.
Tim operasionalnya berasal dari berbagai latar belakang seperti pengasuh pondok pesantren, pensiunan ASN, hingga pengusaha kuliner dan properti. Pendekatan kolaboratif ini memperkuat ekosistem bisnis mereka di lapangan.

Strategi Distribusi: Agen, Sosial Media, dan Trust
Target utamanya adalah kalangan menengah seperti pedagang, petani, ASN, dan karyawan swasta. Dalam menjangkau pasar ini, strategi distribusi mereka berfokus pada jaringan agen dan perwakilan di seluruh kabupaten/kota.
“Bisnis umroh sangat berkaitan dengan trust,” kata Imron Rosadi. Oleh karena itu, digital marketing menjadi pelengkap dari kekuatan utama mereka, yakni word of mouth dan community-based marketing.
Untuk pemesanan, calon jemaah bisa mendaftar melalui agen resmi, datang langsung ke kantor pusat yang berlokasi di Jalan Raya Bernung, Pesawaran (samping Ponpes Darul Huffadz Lampung), atau via platform digital seperti website dan akun media sosial resmi.
Safar Wisata Madina Targetkan 1.000 Jamaah
Pasar umroh Indonesia terus tumbuh setelah pandemi. Data internal menunjukkan lebih dari 60% peminat umroh berasal dari kalangan menengah. Mereka menilai, ini adalah momentum emas untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan branding.
Dengan pendekatan yang unik, mereka menghitung bahwa untuk menjaring 1.000 jemaah, perlu mengenalkan Safar kepada setidaknya 200.000 orang. “Rasionya 1:20, artinya semakin banyak orang yang kita temui, semakin besar peluang keberangkatan,” jelas tim promosi mereka.
Agen tour umroh ini pun mengusung prinsip pelayanan yang tidak hanya aman dan pasti berangkat, tetapi juga menyediakan berbagai metode pembayaran, mulai dari cash, talangan, hingga angsuran bulanan atau triwulanan. Untuk akun istagram bisa akses di sini.