Merapah.com
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Berita
  • Sains & Teknologi
  • Hukum & Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Indeks
No Result
View All Result
Merapah.com
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Berita
  • Sains & Teknologi
  • Hukum & Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Merapah.com
Home Lifestyle

Cerpen: Jangan Menggodaku. Jika Aku Mau, Aku akan Datang Sendiri

Sinar matahari pagi menyelinap di sela-sela tirai kamar Alana

Putri S by Putri S
Desember 18, 2024
in Entertainment, Lifestyle
FacebookWhatsappTelegramTwitter

Sinar matahari pagi menyelinap di sela-sela tirai kamar Alana. Suara burung yang berkicau membangunkan gadis itu dari tidurnya. Alana menguap kecil sambil melirik ponselnya.

Ada pesan dari Aryo, seseorang yang selama ini selalu berusaha mendekatinya. Alana mendesah, merasa tak lagi tahu harus bagaimana menghadapi sikap Aryo.

“Selamat pagi, Alana. Apa kabar hari ini?” begitu isi pesan Aryo.

Alana memandang layar ponselnya dengan ekspresi datar. Ia tak membalas pesan itu, sama seperti hari-hari sebelumnya.

Baginya, Aryo adalah pria yang terlalu keras kepala, tidak memahami isyarat bahwa Alana belum siap untuk membuka hatinya.

Namun, di kampus, Aryo berbeda. Ia penuh percaya diri dan selalu menyempatkan diri untuk menyapa Alana, bahkan ketika gadis itu berusaha menghindar.

“Alana, tunggu!” seru Aryo ketika melihat Alana berjalan cepat ke arah perpustakaan.

Alana berhenti sejenak, lalu menoleh dengan enggan. “Ada apa, Aryo?” tanyanya, suaranya dingin.

“Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja,” jawab Aryo sambil tersenyum kecil.

“Aku baik. Terima kasih,” balas Alana singkat sebelum melanjutkan langkahnya.

Alana Terjebak

Hari demi hari, sikap Aryo semakin membuat Alana merasa terjebak. Meski pria itu tidak pernah memaksa, perhatian yang terus-menerus justru menciptakan rasa tak nyaman di hati Alana.

Suatu sore, Alana memutuskan untuk berbicara secara langsung dengan Aryo.

Mereka bertemu di sebuah taman dekat kampus. Daun-daun yang menguning berguguran di sekitar mereka, menciptakan suasana melankolis yang seolah mencerminkan hati Alana.

“Aryo,” panggil Alana pelan.

Aryo menoleh, sorot matanya penuh harapan. “Ada apa, Alana?”

“Aku ingin kamu berhenti bersikap seperti ini. Aku tahu kamu baik, tapi aku… aku butuh ruang,” kata Alana dengan suara gemetar.

Wajah Aryo berubah seketika. Ia terdiam, menunduk, lalu menghela napas panjang. “Aku mengerti,” katanya akhirnya.

“Tapi, Alana, aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku peduli. Aku pikir, dengan waktu, kamu akan melihat perasaanku ini tulus.”

“Tulus atau tidak, aku tetap butuh waktu untuk diriku sendiri. Jangan menggoda aku terus-menerus. Jika aku mau, aku akan datang sendiri,” ucap Alana tegas. Kata-katanya seperti pisau yang menusuk hati Aryo.

Waktu berlalu, dan Aryo mulai menjauh. Alana merasa lega, namun ada rasa hampa yang sulit dijelaskan. Ia mulai merindukan kehadiran Aryo, meskipun ia sendiri yang meminta pria itu menjauh.

Suatu malam, Alana duduk di tepi jendela kamarnya, menatap bulan yang menggantung di langit.

Ia teringat senyum Aryo, cara pria itu selalu mendengarkan tanpa menyela, dan bagaimana ia selalu ada di saat Alana merasa sendiri.

“Apa aku salah?” gumam Alana pada dirinya sendiri.

Puncak konflik terjadi ketika Alana menerima kabar bahwa Aryo akan pindah ke luar kota untuk melanjutkan studi.

Berita itu menyentak hati Alana. Ia merasa kehilangan sesuatu yang berharga, sesuatu yang selama ini ia abaikan.

Tanpa pikir panjang, Alana mengambil jaket dan berlari keluar. Ia menuju taman tempat mereka biasa bertemu.

Di sana, Aryo sedang duduk sendirian, memandang langit malam.

“Aryo!” panggil Alana dengan napas terengah-engah.

Aryo menoleh, wajahnya penuh keterkejutan. “Alana? Apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku… aku hanya ingin bilang, aku tidak ingin kamu pergi,” kata Alana sambil menahan air matanya.

“Aku menyadari bahwa aku butuh waktu untuk memahami perasaanku. Dan sekarang, aku tahu bahwa aku juga menyukaimu.”

Aryo terdiam beberapa saat, lalu berdiri dan mendekati Alana. “Kamu yakin? Aku tidak ingin memaksamu, Alana. Aku hanya ingin kamu bahagia.”

“Aku yakin,” jawab Alana, kali ini dengan senyum yang tulus. “Tapi tolong, beri aku waktu untuk menyesuaikan diri.”

Aryo tersenyum, lalu mengangguk. “Aku akan menunggumu, Alana. Seberapa lama pun, aku akan menunggumu.”

Malam itu, di bawah sinar bulan, mereka berdiri berdampingan. Tak ada kata-kata lagi yang perlu diucapkan.

Hanya keheningan yang penuh makna, menandai awal dari sesuatu yang baru.

Tags: cerpen
Previous Post

Waspada Hujan dan Angin Kencang di Akhir Pekan

Next Post

Unila Lestarikan Warisan Budaya di Tanggamus  

Putri S

Putri S

Related News

Informa Lampung Sudirman

Informa Lampung Sudirman Gelar Event Sosial Donor Darah & Diskon WOW 50%

by Putri S
Oktober 12, 2025

Merapah.com, Bandar Lampung, 12 Oktober 2025 – Informa Lampung Sudirman Bandar Lampung menggandeng Unit Donor Darah PMI Provinsi Lampung dan...

manfaat jahe bagi kesehatan tubuh

Manfaat Jahe bagi Kesehatan, Cara Alami Jaga Imun

by Putri S
Oktober 11, 2025

Merapah.com - Manfaat jahe bagi kesehatan memperkuat daya tahan tubuh sekaligus memberi efek hangat yang menenangkan. Namun, di balik kesederhanaannya,...

Benarkah Stres Bisa Menurunkan Gairah Seksual Suami Istri

Benarkah Stres Bisa Menurunkan Gairah Seksual Suami Istri? Ini Penjelasan Ahli

by Putri S
Oktober 7, 2025

Merapah.com - Benarkah stres bisa menurunkan gairah seksual suami istri? Stres sering muncul dalam kehidupan rumah tangga. Tekanan pekerjaan, masalah...

keutamaan puasa senin kamis

Keutamaan Puasa Senin Kamis: Amalan Ringan, Pahala Berlipat

by Putri S
Oktober 5, 2025

Merapah.com - Keutamaan puasa Senin Kamis mendorong umat Islam untuk melatih kesabaran dan ketakwaan, sekaligus meneladani sunnah Rasulullah SAW. Rasulullah...

Next Post
Unila Lestarikan Warisan Budaya di Tanggamus  

Unila Lestarikan Warisan Budaya di Tanggamus  

Cerpen: Mimpi dari Ujung Papua Part 2

Cerpen: Mimpi dari Ujung Papua Part 2

Trending News

Penjual Video Porno di Telegram Untung Rp5-7 Juta Per Bulan

Penjual Video Porno di Telegram Untung Rp5-7 Juta Per Bulan

Juli 30, 2024
Mempercayai Weton Tulang Wangi dalam Perspektif Islam

Mempercayai Weton Tulang Wangi dalam Perspektif Islam

Juli 4, 2024
Enam Permainan Sederhana Tingkatan Motorik Anak

Enam Permainan Sederhana Tingkatan Motorik Anak

Juli 4, 2024

About

Merapah.com

© 2024 Merapah.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Berita
  • Sains & Teknologi
  • Hukum & Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Indeks

© 2024 Merapah.com