Merapah.com – Gempa Afghanistan mengguncang wilayah timur pada Senin (01/09/2025). Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dekat perbatasan Pakistan.
Guncangan bermagnitudo 6,0 itu membuat warga panik dan berlarian keluar rumah. Kota Khost dan Paktika menjadi wilayah paling terdampak akibat guncangan keras. Bangunan tradisional berbahan tanah runtuh seketika ketika gempa terjadi.
Korban Jiwa dan Kerusakan
Pemerintah sementara Afghanistan melaporkan ratusan orang meninggal dunia akibat gempa. Banyak korban berasal dari pedesaan dengan bangunan rapuh dan mudah runtuh.
BACA JUGA: WhatsApp Siapkan Fitur Close Friends, Privasi Status Kini Lebih Terjaga
Rumah sakit setempat kewalahan merawat korban luka dengan fasilitas terbatas. Gempa Afghanistan juga merusak infrastruktur, memutus listrik, dan komunikasi masyarakat.
Sejumlah keluarga masih terjebak di bawah puing bangunan yang roboh.
Respons Pemerintah Afghanistan
Pemerintah segera mengirimkan tim penyelamat ke lokasi bencana terdampak. Mereka membawa peralatan darurat dan berusaha mengevakuasi korban secepat mungkin.
“Tim kami bekerja siang malam menyelamatkan warga,” kata juru bicara pemerintah.
Helikopter militer mengevakuasi korban luka parah menuju fasilitas kesehatan terdekat. Pemerintah juga membangun tenda darurat untuk warga kehilangan tempat tinggal.
Dukungan Dunia Internasional
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) menegaskan kesiapan membantu korban gempa Afghanistan.
“Kami memantau situasi dengan cermat,” kata Jens Laerke, juru bicara OCHA.
Organisasi kemanusiaan menyalurkan obat-obatan, selimut, dan makanan ke pengungsi. Pakistan juga mengirimkan bantuan medis melintasi perbatasan ke wilayah terdampak.
Dukungan global sangat penting mempercepat pemulihan setelah bencana besar.
BACA JUGA: Jam Tangan Mewah Sahroni Senilai Rp11,7 Miliar Kembali Usai Viral di Medsos
Suara Warga Afghanistan
Seorang warga Khost menceritakan detik rumahnya ambruk akibat guncangan.
“Kami hanya punya beberapa detik keluar sebelum dinding runtuh,” katanya.
Banyak keluarga kini tidur di lapangan terbuka tanpa perlindungan.
“Anak-anak menangis ketakutan setiap kali tanah bergetar,” ujar seorang ibu.
Kesaksian korban menunjukkan betapa besar dampak gempa Afghanistan kali ini.
Gempa Afghanistan: Tantangan Proses Evakuasi
Tim penyelamat menghadapi jalan rusak menuju desa terpencil. Truk bantuan terhambat longsor akibat gempa mengguncang tanah pegunungan.
Kurangnya alat berat membuat evakuasi korban berlangsung lebih lambat. Relawan lokal membantu menggali puing dengan peralatan seadanya.
“Setiap jam sangat berarti,” tegas Jens Laerke dari OCHA.
BACA JUGA: Bom Molotov Menuju Gedung DPRD, Aparat Ringkus Tiga Pemuda di Bandar Lampung
Harapan dan Pemulihan
Meski sulit, warga Afghanistan tetap berusaha bangkit setelah bencana. UNICEF membangun ruang belajar darurat untuk anak-anak di pengungsian.
Bantuan medis darurat terus berdatangan dari berbagai organisasi dunia. Pemerintah berjanji mempercepat pemulihan infrastruktur rusak akibat gempa Afghanistan. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi gempa.