Merapah.com – Kamu pernah nonton satu video receh, tapi tiba-tiba satu jam berlalu begitu saja? Fenomena ini kini disebut dengan istilah populer brain rot atau “pembusukan otak” akibat konten dangkal. Konten video pendek memang menghibur, tapi bisa berdampak buruk kalau dikonsumsi secara berlebihan setiap hari.
Apa Itu Brain Rot dan Kenapa Bahaya?
Brain rot adalah kondisi saat kemampuan otak menurun karena terlalu sering konsumsi konten receh. Gejalanya antara lain sulit fokus, gampang bosan, dan menolak aktivitas berpikir yang membutuhkan konsentrasi. Otak jadi terbiasa dengan hiburan instan, dan akhirnya malas berpikir kritis atau menyelesaikan tugas berat. Kondisi ini dialami banyak orang, terutama pengguna aktif media sosial seperti TikTok dan Instagram Reels.
BACA JUGA: Cara Menyampaikan Kritik Tanpa Menyakitkan, Simak Tips Ini!
Video Receh: Hiburan Cepat yang Bisa Merusak Fokus
Video receh memberikan hiburan cepat, lucu, dan mudah diakses kapan saja lewat smartphone. Namun, konten ini juga melatih otak untuk selalu mencari kesenangan secara instan setiap waktu. Ketika harus menghadapi realita, otak jadi enggan menerima sesuatu yang lambat atau tidak menyenangkan. Lama-lama, ini bisa membuat orang kehilangan daya pikir dan ketahanan mental dalam menghadapi tantangan.
Henry Thoreau: Sudah Mengingatkan Sejak 1845?
Henry David Thoreau, penulis asal Amerika, pernah mengkritik “kebisingan tak penting” di masyarakat. Dalam bukunya Walden tahun 1845, Thoreau menyebut manusia terlalu sibuk dengan gangguan kecil. Gangguan itu membuat kita lupa berpikir, lupa merasa, dan hidup hanya untuk mencari hiburan instan.
BACA JUGA: Cara Hemat Bahan Bakar untuk Kendaraan Pribadi, Ini Tipsnya
Tips Menghindari Brain Rot di Era Digital
- Batasi waktu menonton video pendek maksimal 30 menit setiap harinya.
- Selingi konsumsi konten dengan bacaan atau tontonan yang bersifat edukatif.
- Lakukan digital detox minimal seminggu sekali agar otak beristirahat.’
- Bangun kebiasaan membaca buku atau berdiskusi untuk melatih fokus dan berpikir kritis.
- Jangan terlalu sering mengandalkan hiburan sebagai pelarian dari realita yang sebenarnya.
BACA JUGA: Waspadai Tabiat Buruk: Suka Gosip dan Mengumbar Aib Orang
Video receh memang bikin senang, tapi jangan biarkan otakmu jadi korban hiburan instan. Bijaklah dalam memilih hiburan, agar otak tetap tajam dan hidup tetap punya arah jelas.
Kurangi diri untuk mengonsumsi hal hal kurang bermanfat seperti video receh. Karena seperti kata Thoreau, hidup yang baik bukan tentang sibuk, tapi tentang sadar dan bermakna.