Merapah.com, Lampung – Cuaca panas dan gerah kini tengah dirasakan masyarakat di berbagai wilayah Lampung. Suhu udara meningkat hampir setiap hari, bahkan rasa gerah tetap terasa meski hujan turun di malam hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kondisi cuaca panas dan gerah ini terjadi akibat beberapa faktor atmosfer yang bekerja secara bersamaan. Fenomena tersebut dipengaruhi oleh posisi semu matahari, tutupan awan yang minim, dan kelembapan udara yang tinggi pada malam hari.
BACA JUGA: Mahasiswa Teknologi Industri ITERA Field Trip ke BSPJI Bandar Lampung
Penyebab Cuaca Panas dan Gerah
Menurut BMKG, intensitas radiasi matahari sedang tinggi di wilayah selatan khatulistiwa. Posisi semu matahari kini berada di sekitar Lampung, sehingga penyinaran berlangsung lebih lama dan kuat. Akibatnya, permukaan tanah menyerap panas lebih banyak sepanjang siang hari.
Selain itu, tutupan awan pada siang hari relatif sedikit. Kondisi ini membuat panas matahari langsung mengenai permukaan tanah tanpa banyak hambatan.
Pada malam hari, kelembapan udara tinggi dan hembusan angin lemah, sehingga panas tidak cepat hilang ke atmosfer. BMKG menegaskan, kombinasi faktor tersebut menyebabkan udara tetap terasa panas dan gerah meskipun hujan telah turun.
Hujan Tidak Selalu Membuat Udara Dingin
Hujan yang terjadi di Lampung akhir-akhir ini umumnya bertipe konvektif. Jenis hujan ini terjadi akibat pemanasan lokal, berlangsung singkat, dan mencakup area sempit.
Setelah hujan reda, kelembapan udara justru meningkat karena penguapan air dari permukaan tanah. Tanpa sirkulasi angin yang cukup, udara menjadi lembap dan pengap.
Itulah sebabnya, cuaca panas dan gerah sering masih terasa setelah hujan turun di malam hari.
BACA JUGA: Kabar PMMBN 2025 Dorong Pemuda Moderat Hadapi Tantangan Digital dan AI
Imbauan BMKG untuk Warga Lampung
BMKG menyarankan warga untuk memperbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi, mengenakan pakaian ringan yang menyerap keringat, serta menghindari aktivitas berat di luar rumah pada siang hari.
Bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan, gunakan topi atau payung untuk melindungi diri dari sinar matahari langsung.
Sementara itu, masyarakat di wilayah perkotaan disarankan untuk menambah area hijau dan memperlancar ventilasi udara di rumah.
Jika udara terasa pengap setelah hujan, bukalah ventilasi rumah agar sirkulasi udara tetap lancar. BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk memantau prakiraan cuaca resmi dari BMKG guna mengantisipasi perubahan cuaca mendadak.
Upaya Menghadapi Cuaca Panas dan Gerah
Menghadapi cuaca panas dan gerah, masyarakat diimbau untuk bijak beradaptasi. Menjaga lingkungan tetap rindang dan bersih dapat membantu menurunkan suhu sekitar.
Selain itu, hindari penggunaan alat elektronik berdaya panas terlalu lama di malam hari agar suhu ruangan tidak meningkat.
Kondisi ini wajar terjadi menjelang peralihan musim. Dengan mengikuti imbauan BMKG, masyarakat dapat tetap beraktivitas dengan nyaman dan aman di tengah suhu udara yang tinggi.









