Era digital yang semakin berkembang membuat fenomena FOMO atau Fear of Missing Out kian marak terjadi. FOMO kerap menyerang, terutama di kalangan generasi muda.
FOMO adalah perasaan cemas atau khawatir bahwa seseorang melewatkan pengalaman, informasi, atau peluang yang dapat meningkatkan kehidupannya.
Hal ini sering dipicu oleh konsumsi media sosial dengan melihat konten atau postingan orang lain yang dilihat tampak lebih menarik dibanding dirinya sendiri.
Mengapa FOMO Terjadi?
Fenomena FOMO disebabkan oleh berbagai faktor, terutama perkembangan teknologi dan media sosial. Beberapa alasan utama seseorang mengalami FOMO antara lain:
1. Eksposur Berlebihan terhadap Media Sosial
Kemudahan akses informasi seperti di Instagram, Tiktok, dan Twitter, cenderung membuat individu mudah melihat dan sering kali merasa bahwa hidupnya kurang menarik dari apa yang mereka lihat.
2. Tekanan Sosial
Rasa tidak ingin tertinggal tren dan teman-teman membuat seseorang harus mengikuti perkembangan terkini. Hal inilah yang membuat tekanan bagi seseorang yang FOMO.
3. Ketidakpuasan Diri
Perasaan kurang puas dengan kehidupan saat ini dapat memperburuk FOMO. Seseorang yang selalu membedakan dirinya dengan orang lain tanpa adanya rasa syukur cenderung kurang bahagia.
Dampak Negatif FOMO
FOMO bukan hanya sekadar perasaan sesaat, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Beberapa dampaknya antara lain meningkatkan stres dan kecemasan, gangguan tidur akibat terlalu lama di media sosial, kurangnya fokus dan produktivitas, dan menurunnya kepuasan hidup.
BACA JUGA: Bukajalan.co Hadir Bantu UMKM Perkuat Branding Visual
Bagaimana Cara Mengatasi Fenomena FOMO?
Mengatasi FOMO memerlukan kesadaran diri dan perubahan kebiasaan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Kurangi Penggunaan Media Sosial
Atur batas waktu harian untuk mengakses media sosial agar tidak terlalu terobsesi dengan kehidupan orang lain.
2. Fokus pada Diri Sendiri
Alihkan perhatian dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti membaca, berolahraga, atau mengembangkan hobi baru.
3. Praktikkan Mindfulness
Latihan mindfulness dapat membantu seseorang untuk lebih menikmati momen saat ini tanpa merasa harus selalu mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
4. Jalin Hubungan yang Bermakna
Daripada hanya berinteraksi secara digital, luangkan waktu untuk bertemu langsung dengan keluarga atau teman yang dapat memberikan dukungan emosional.
5. Syukuri Apa yang Dimiliki
Fokus pada hal-hal positif dalam hidup dan hargai pencapaian pribadi tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain.
FOMO adalah fenomena yang semakin umum di era digital, tetapi dapat dikendalikan dengan kesadaran dan perubahan pola pikir.
Dengan mengurangi eksposur terhadap media sosial, fokus pada diri sendiri, dan menjalani hidup dengan lebih bersyukur, seseorang dapat mengurangi dampak negatif dari FOMO dan menjalani hidup dengan lebih bahagia dan tenang.









