Merapah.com, BANDAR LAMPUNG, 26 April 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memprakirakan cuaca berpotensi ekstrem di sejumlah wilayah Provinsi Lampung pada Sabtu, 26 April 2025. Di mana hujan lebat akan mengguyur beberapa wilayah.
Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang beserta petir dan angin kencang, khususnya pada siang dan sore hari.
Berdasarkan rilis resmi, BMKG memprediksi pada pagi hari cuaca cerah berawan hingga berawan. Namun, hujan berpotensi terjadi di wilayah Lampung Selatan, Lampung Utara, Way Kanan, Pesisir Barat, Tanggamus, sebagian Pesawaran, dan Lampung Barat.
Memasuki siang hingga sore hari, intensitas hujan meningkat. Hujan diprakirakan turun di wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang Barat, Mesuji, Tulang Bawang, Lampung Utara, Lampung Tengah, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.
Pada malam hari, sebagian besar wilayah akan mengalami cuaca cerah berawan hingga berawan. Namun, potensi hujan tetap ada di Way Kanan dan Lampung Utara. Sementara dini hari, cuaca cenderung stabil, meski hujan ringan masih mungkin terjadi di Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Pringsewu.
Suhu udara diperkirakan berkisar antara 24,0°C – 33,0°C, sedangkan wilayah barat Lampung berkisar 23,0°C – 31,0°C. Kelembapan udara 50% – 96%, dan arah angin dominan dari barat hingga selatan dengan kecepatan 5 – 15 knots (9 – 27 Km/jam).
Imbauan kepada Masyarakat Hadapi Hujan Lebat
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Masyarakat juga berkewajiban menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta menjaga saluran air agar tidak tersumbat, guna mengurangi risiko bencana saat cuaca ekstrem terjadi.
Masyarakat juga jarus proaktif untuk menghindari bencana pohon tumbang. Jika ada pohon yang rindang di tepi jalan, warga bisa berkomunikasi dengan RT untuk mendatangkan tim terkait. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat akan datang memangkas pohon yang dapat berpotensi roboh.
Sementara, untuk wilayah desa, pejabat baik bupati, camat, lurah harus mengutamakan fungsi Desa Tanggap Bencana (Destana). Edukasi kepada masyarakat harus intensif, sehingga warga dapat saling menjaga dan melindungi ketika terjadi bencana hidrometeorologi.
Masyarakat bisa mengakses informasi lengkap melalui laman resmi BMKG Lampung di [https://lampung.bmkg.go.id](https://lampung.bmkg.go.id)