Merapah.com, Bandar Lampung – Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital) terus mendorong peningkatan kualitas layanan pemerintahan melalui penguatan literasi digital (14/10/25).
Upaya ini terlihat dalam kegiatan Pandu Literasi Digital Pemerintahan bertema “Strategi Meningkatkan Layanan Pemerintahan Melalui Kecakapan Digital” yang berlangsung daring melalui Zoom, Jumat pagi.
Memasuki sesi awal, pemateri Muhammad Said Hasibuan, Pandu Literasi Digital Komdigi, menyatakan bahwa kecakapan digital menjadi fondasi layanan publik yang cepat, akurat, dan aman.
“Kecakapan digital menjadi fondasi layanan publik yang cepat, akurat, dan aman,” ujar Said.
Ia menegaskan bahwa aparatur wajib memahami teknologi dan menggunakan internet dengan bijak.
BACA JUGA: Asuransi Astra Serahkan 1.364 Polis Garda Me Micro di Lampung Timur
Ledakan Pengguna Internet dan Tantangan Pelayanan Publik
Hasibuan membuka materi dengan menyampaikan data bahwa Tingkat Pengguna Internet di Indonesia pada 2025 mencapai 80,66% atau sekitar 229 juta jiwa.
Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin bergantung pada layanan digital—mulai dari informasi, administrasi, hingga pelayanan publik.
Untuk merespons kondisi itu, aparatur pemerintah perlu menyesuaikan pola kerja.
“Kita menghadapi warga yang menginginkan layanan cepat. Negara harus hadir dengan kemampuan digital yang baik,” ujar Hasibuan dalam sesi pemaparan.
Etika Digital sebagai Pilar Keamanan Layanan Pemerintahan
Pada sesi berikutnya, pemateri beralih membahas etika digital sebagai dasar pengelolaan layanan publik. Ia kemudian menjelaskan bahwa etika digital berada di tengah persimpangan moralitas, etiket, dan hukum.
Setelah itu, Said menegaskan bahwa netiket harus hadir dalam setiap proses pelayanan pemerintah. Ia menilai bahwa banyak masalah muncul bukan karena teknologinya, melainkan karena perilaku penggunanya.
“Aparatur wajib berperilaku sopan, transparan, dan bertanggung jawab saat berinteraksi dengan masyarakat. Etika digital menjaga kepercayaan publik,” tegasnya.
Ancaman Siber dan Urgensi Keamanan Digital
Untuk memperkuat layanan pemerintahan, Hasibuan juga menyoroti meningkatnya ancaman di ruang digital. Ia memaparkan tiga ancaman utama yang sering menyasar instansi publik:
Said kemudian memaparkan tiga ancaman digital yang perlu diwaspadai aparatur. Ia menjelaskan bahwa phishing bekerja sebagai taktik rekayasa sosial untuk mencuri data.
Selanjutnya, ia menyoroti malware dan ransomware yang menyerang dengan cara mengunci sistem digital. Terakhir, ia menyebut SIM swapping sebagai bentuk pencurian identitas lanjutan melalui manipulasi jaringan seluler.
BACA JUGA: Indomobil eMotor Adora: Skutik Listrik Modern dengan Teknologi Canggih dan Desain Stylish
Ia mengingatkan bahwa seluruh aparatur perlu memperkuat sistem dan meningkatkan kewaspadaan.
“Serangan digital tidak mengenal jam kerja. Aparatur harus sigap melindungi data,” ujarnya.
Strategi Melawan Hoaks dan Pentingnya Verifikasi Informasi
Hasibuan juga membahas bahaya misinformasi, disinformasi, dan hoaks yang kini semakin sering menyerang institusi pemerintah. Ia mengajarkan metode CARS untuk memverifikasi kredibilitas informasi:
- Credibility (Siapa)
- Accuracy (Akurat atau tidak)
- Reasonableness (Masuk akal atau tidak)
- Support (Ada bukti pendukung)
Ia menekankan prinsip utama: “Saring sebelum sharing.”
Menurutnya, aparatur yang mampu melakukan verifikasi informasi akan mencegah terbentuknya opini keliru di masyarakat.
Kerangka 4 Pilar Literasi Digital KOMDIGI
Untuk memperkuat kemampuan ASN, Hasibuan menjabarkan kerangka 4 pilar literasi digital KOMDIGI (CABE):
- Cakap Digital – kemampuan teknis dan fungsional.
- Aman Digital – perlindungan data dan privasi.
- Budaya Digital – kemampuan beradaptasi dalam ruang sosial digital.
- Etika Digital – perilaku yang sesuai norma dan hukum.
Ia menegaskan bahwa keempat pilar ini saling terhubung dan menjadi pondasi digital aparatur. Hasibuan menutup sesi dengan pesan.
“Pemerintah dapat melayani masyarakat dengan baik jika kita menguasai literasi digital. Teknologi berkembang, dan kita harus tumbuh bersama perkembangan itu,” tutupnya.









