Merapah.com – Menguap adalah reaksi tubuh alami yang sering terjadi saat lelah atau mengantuk. Namun, kita juga bisa menguap saat melihat orang lain menguap di depan kita. Fenomena ini disebut menguap menular dan terjadi karena alasan ilmiah yang menarik.
Alasan Menguap Menular dan Kaitannya dengan Empati Sosial
Salah satu alasan menguap menular adalah karena kerja sistem empati dalam otak manusia. Otak memiliki neuron cermin yang membuat kita meniru perilaku orang lain secara otomatis. Neuron ini juga bekerja saat melihat seseorang tertawa, menangis, atau menguap di dekat kita. Jadi, otak secara refleks meniru menguap sebagai bentuk respons sosial dan emosional. Anak-anak mulai tertular menguap saat empatinya berkembang di usia empat atau lima tahun.
BACA JUGA: Cuan dari Sosmed: Ini 5 Cara Halal Raih Penghasilan di Era Digital
Menguap Menular Sering Terjadi Antar Orang yang Saling Dekat
Penelitian membuktikan bahwa menguap lebih menular saat kita bersama orang yang dekat emosional. Kamu lebih sering tertular menguap dari teman, pasangan, atau anggota keluarga dekat. Ini menunjukkan bahwa alasannya berhubungan erat dengan kedekatan hubungan sosial.
Menguap menjadi sinyal bawah sadar bahwa kita saling memahami dan terhubung secara emosional. Hubungan ini menciptakan ikatan sosial kuat yang memicu reaksi refleks seperti menguap bersama.
Fungsi Lain Menguap Selain Karena Rasa Kantuk
Selain karena lelah, menguap berfungsi untuk menurunkan suhu otak saat panas. Saat stres atau kelelahan, otak cenderung meningkat suhunya hingga menyebabkan rasa tidak nyaman. Menguap membantu mengembalikan suhu otak agar tetap stabil dan bekerja dengan optimal kembali.
BACA JUGA: Langkah Menjadi Pengusaha: Panduan Menuju Kesuksesan
Selain itu, menguap meningkatkan asupan oksigen dan membantu menyeimbangkan tekanan dalam kepala. Fungsi-fungsi ini membuat menguap penting, bahkan saat tidak sedang merasa mengantuk.
Konten Visual Juga Bisa Memicu Menguap Secara Tidak Sadar
Tak hanya melihat langsung, melihat video atau gambar orang menguap bisa memicu respons serupa. Bahkan membaca kata “menguap” saja bisa membuat seseorang mulai merasa ingin menguap juga. Ini membuktikan bahwa menguap sangat sensitif terhadap sugesti visual maupun verbal dari sekitar.
Otak kita merespons cepat terhadap sinyal yang berhubungan dengan aktivitas tubuh orang lain. Semua itu membuat alasan menguap menular semakin menarik untuk diteliti lebih lanjut.
BACA JUGA: Burnout dan Cara Mengatasinya, Kenali Tanda-Tanda Berikut
Menguap Menular adalah Cerminan Ikatan Sosial Manusia
Menguap bukan hanya karena mengantuk, tetapi juga karena empati dan koneksi sosial kita. Otak merespons sinyal sosial dan memicu refleks alami yang membuat kita ikut menguap. Alasan menguap menular membuktikan bahwa manusia makhluk sosial yang saling terhubung emosional. Menguap bersama bisa jadi tanda bahwa kita peduli dan peka terhadap orang di sekitar kita.