Merapah.com, Bandar Lampung – Terminal Tipe C Rajabasa mendadak jadi panggung seni dalam pertunjukan koreografi bertajuk SiOPAL (Si Ojek Pangkalan Lokal), Sabtu, 14 Juni 2025, pukul 08.30 WIB. Karya ini menyuarakan kisah tukang ojek pangkalan yang bertahan di tengah gempuran transportasi daring.
Rini Kusmita Sari, Ranti, Laora Septaliana, dan Wiwit Darmayanti menggagas dan menggarap karya ini. Mereka mendapat bimbingan langsung dari tiga dosen pengampu mata kuliah: Goesthy Ayu Mariana Devi Lestari, S.Sn., M.Sn., Nabilla Kurnia Adzan, S.Pd., M.Pd., dan Lora Gustia Ningsih, S.Sn., M.Sn.
Angkat Isu Nyata di Kehidupan Sehari-hari
Pertunjukan SiOPAL digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap profesi ojek pangkalan yang mulai terpinggirkan. Koreografi menggambarkan aktivitas mereka, mulai dari membersihkan motor hingga menunggu penumpang datang.
Karya ini menunjukkan bahwa tukang ojek bukan sekadar jasa angkut, tetapi bagian masyarakat. Mereka bekerja keras, meski tidak semua bisa mengikuti perkembangan teknologi transportasi daring saat ini.
BACA JUGA: Aksi Mahasiswa FEB Unila Memanas, Tuntut Keadilan atas Kematian Pratama Wijaya
Terminal Rajabasa Jadi Pilihan Tepat
Tim memilih Terminal Tipe C Rajabasa karena lokasi ini identik dengan ojek pangkalan lokal. Terminal ramai setiap hari, menciptakan suasana yang cocok untuk menghadirkan pertunjukan bertema sosial.
Penonton dapat melihat langsung realitas tukang ojek yang menunggu penumpang sambil bertahan hidup. Letaknya yang strategis juga membuat masyarakat mudah mengakses dan menikmati pertunjukan SiOPAL.
Tantangan Produksi Tidak Menyurutkan Semangat
Proses kreatif tidak berjalan mudah. Tim menghadapi banyak tantangan saat menyiapkan pertunjukan ini. Mereka harus mengurus izin ke kepolisian dan instansi lain agar bisa tampil di terminal. Selain itu, tim melakukan observasi langsung demi menciptakan gerakan tari yang realistis.
Koreografer terinspirasi dari aktivitas nyata seperti menyalakan motor dan berinteraksi lewat pesan singkat. Penjadwalan latihan pun sulit karena padatnya kegiatan penari dan koreografer yang terlibat.
BACA JUGA: Pertanyaan Penguji Saat Sempro: 6 Jawaban Cerdas Bikin Skripsimu Melaju!
Penonton Beri Apresiasi Tinggi
Pertunjukan SiOPAL berhasil menarik perhatian penumpang, pengendara, dan pedagang sekitar terminal Rajabasa. Sukma Ayu, salah satu penonton, memberikan apresiasi terhadap konsep dan penyajian karya ini.
“Karya ini dipersiapkan dengan matang, terlihat dari properti seperti bus dan angkot. Saya menangkap pesan soal eksistensi tukang ojek pangkalan yang tetap hadir di zaman serba digital.”
Menurutnya, properti seperti bus dan angkot memperkuat suasana dan pesan sosial yang ingin disampaikan. Ia menilai SiOPAL berhasil menyampaikan pentingnya eksistensi tukng ojek di era digital.
Harapan untuk Koreografi Lingkungan ke Depan
Tim berharap koreografi lingkungan seperti SiOPAL terus hadir dengan tema sosial yang dekat masyarakat. Mereka ingin seni tampil di ruang publik dan menjangkau lebih banyak penonton secara langsung.
Tim telah mendokumentasikan pertunjukan ini, meski belum merancang proyek seni lanjutan. Namun, mereka siap melanjutkan jika mendapat dukungan untuk mengembangkan karya serupa ke depan.