Kasus Flu Meningkat di Indonesia, Pakar UGM Ingatkan Warga untuk Waspada

kasus flu

Merapah.com – Kasus flu kembali meningkat di berbagai daerah Indonesia seiring perubahan cuaca yang tak menentu. Kondisi ini membuat banyak masyarakat mulai mengeluhkan gejala batuk, pilek, dan demam.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya kenaikan signifikan kasus influenza sepanjang Oktober hingga November 2025.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengatakan aktivitas virus influenza A, khususnya subtipe H3N2, mulai mendominasi di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Manfaat Jahe bagi Kesehatan, Cara Alami Jaga Imun

“Dari data World Health Organization terbanyak influenza A (H3),” ujarnya dikutip dari DetikHealth (2025).

Kemenkes menilai pola penularan influenza saat ini mengikuti musim hujan dan perubahan cuaca ekstrem. Kondisi lembap dan suhu dingin membuat virus lebih mudah bertahan di udara.

Pakar Sebut Virus Flu Sedang Berevolusi

Ahli Mikrobiologi Klinik UGM, Prof. dr. Tri Wibawa, menilai lonjakan kasus flu tak lepas dari kemampuan virus influenza yang terus bermutasi.

“Virus influenza patut diwaspadai karena memiliki kemampuan berevolusi yang sangat dinamis,” jelasnya.

Ia menegaskan, mutasi yang terjadi dapat menurunkan efektivitas kekebalan populasi sehingga masyarakat lebih rentan terinfeksi meskipun sudah pernah sakit flu sebelumnya.

Prof. Tri Wibawa juga mendorong pemerintah memperkuat sistem surveilans dan memperluas cakupan vaksinasi tahunan. Langkah itu dinilai penting agar varian baru bisa terdeteksi lebih cepat.

Cuaca Tak Menentu dan Daya Tahan Tubuh Melemah

Perubahan iklim di Indonesia juga berperan besar terhadap meningkatnya kasus flu. Musim pancaroba menyebabkan suhu udara berubah drastis antara pagi dan malam hari.

Ahli Epidemiologi UGM, Dr. Riris Andono Ahmad, menjelaskan kondisi tersebut membuat daya tahan tubuh masyarakat mudah menurun.

“Influenza A sangat berbahaya… kasus di Indonesia tidak bisa dianggap enteng,” katanya dikutip dari Radar Jogja (2025).

Menurutnya, aktivitas di ruang tertutup dengan ventilasi buruk mempercepat penularan virus. Ia menekankan pentingnya perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial.

BACA JUGA: Tips Memilih Jenis Madu Sesuai Kebutuhan Tubuh

Siapa yang Rentan Terinfeksi

Kemenkes menegaskan, meski flu tergolong penyakit ringan, dampaknya bisa fatal bagi kelompok rentan.

Anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis seperti asma serta diabetes berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi flu.

Tenaga kesehatan mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri saat mengalami demam, batuk, atau sesak napas yang tak kunjung membaik.

Langkah Pencegahan

Pakar kesehatan merekomendasikan langkah sederhana untuk mencegah penularan. Pertama, cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik. Kedua, gunakan masker ketika sedang flu atau berada di tempat ramai.

Ketiga, cukup istirahat dan konsumsi makanan bergizi agar daya tahan tubuh tetap kuat. Pakar kesehatan sangat menyarankan vaksinasi influenza tahunan bagi kelompok berisiko tinggi.

Selain itu, hindari ruang tertutup tanpa ventilasi dan batasi kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.

BACA JUGA: Kemkomdigi Dorong Penguatan Komunikasi Krisis dan Tata Kelola Program MBG di Lampung

Kemenkes dan Pakar Minta Warga Lebih Waspada

Kemenkes menegaskan pemerintah terus memantau perkembangan kasus influenza di seluruh provinsi.

Pemerintah akan memperluas upaya edukasi publik dan kampanye vaksinasi menjelang musim hujan. Prof. Tri Wibawa menambahkan, kesadaran masyarakat merupakan kunci utama menekan penularan flu.

“Surveilans, vaksinasi, dan edukasi harus berjalan seimbang agar wabah flu tidak makin meluas,” ujarnya.

Cuaca yang masih tidak menentu mendorong pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap gejala flu. Pola hidup sehat dan disiplin menjaga kebersihan menjadi cara paling efektif mencegah penyebaran virus.