Merapah.com, Lampung Selatan – Mitra Bentala memperkuat komitmen keselamatan pariwisata pesisir Desa Maja dan Kelawi. Kegiatan ini berlangsung pada 14–15 Agustus 2025 dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
BACA JUGA: Kampung Sungai Burung: Sehari Belajar dan Bertumbuh Bersama Nelayan Pesisir
Potensi Wisata Pesisir yang Rawan Ancaman
Desa Maja dan Kelawi memiliki pesona wisata pesisir yang menarik wisatawan lokal maupun luar daerah. Potensi wisata menjadi sumber penghidupan utama masyarakat, terutama dari usaha kuliner dan penginapan.
Namun, lokasi yang dekat garis pantai juga menghadirkan ancaman serius bagi kedua desa tersebut. Warga menghadapi risiko tsunami, gelombang tinggi, abrasi, hingga angin kencang setiap waktu.
Mitra Bentala Lakukan Workshop Mitigasi
Mitra Bentala bersama pemerintah desa menggelar Workshop Pengurangan Risiko Bencana untuk Sektor Pariwisata. Kegiatan ini digelar di Desa Maja pada 14 Agustus, lalu Desa Kelawi 15 Agustus.
Workshop diikuti kepala desa, Kelompok Usaha Bersama (KUB), Pokdarwis, hingga pelaku usaha lokal. Peserta menerima pengetahuan praktis mengenai ancaman bencana, dampaknya, serta langkah mitigasi sederhana yang mudah dilakukan.
Tujuan kegiatan ini membekali pelaku usaha agar mampu mengedukasi wisatawan saat berkunjung ke lokasi.
BACA JUGA: Kolaborasi Mitra Bentala dan GPAP Bahas Krisis Sampah Plastik di Kota Karang
Suara Pelaku Usaha Pariwisata
Beberapa pelaku usaha membagikan pengalaman serta kesiapannya melakukan pengurangan risiko bencana.
Riyan Sunandar dari Lamban Queen mengaku sudah menyiapkan jalur evakuasi meski belum lengkap rambu.
“Di Lamban Queen sudah ada jalur evakuasi, namun belum tersedia rambu petunjuk. Karena saya juga anggota Destana, saya siap mengarahkan pengunjung saat darurat,” jelasnya.
Dari Lummay Villa and Resort, Aziz menuturkan pihaknya telah memasang jalur evakuasi dan titik kumpul.
“Pelatihan belum ada, tapi kalau ada kegiatan dari desa atau Mitra, kami ikut. Arahan ke tamu sejauh ini hanya memberitahu apa yang dilakukan saat darurat,” ucapnya.
BACA JUGA: Wabup Pesibar Hadiri Anjau Silau Keluarga Kartadilaga dan Resmikan Masjid At-Tanwir
Sementara itu, Ismanto dari Kedas Hotel and Resort mengungkapkan pihaknya telah melakukan sosialisasi internal.
“Kami memberi pengarahan kepada staf, sementara tamu diberi informasi melalui brosur dan imbauan langsung. Jika ada bencana, jalur evakuasi dan titik kumpul sudah kami tentukan,” katanya.
Dari Villa Sea Sunset, Yuni P berkomitmen melengkapi rambu keselamatan segera.
“Workshop ini membuat kami sadar pentingnya arahan evakuasi, mengingat lokasi rawan bencana. Kami ingin pengunjung merasa nyaman sekaligus aman,” ujarnya.
Harapan Mitra Bentala
Mitra Bentala menekankan pentingnya budaya keselamatan di sektor pariwisata pesisir. Langkah sederhana seperti pemasangan rambu, jalur evakuasi, dan informasi pengunjung harus menjadi kebiasaan.
“Kesadaran pelaku wisata menjadi kunci. Mitra Bentala berharap mitigasi sederhana bisa menjadi standar. Jika keselamatan terjamin, wisatawan akan semakin percaya dan nyaman berkunjung,” tegas Dewi.
BACA JUGA: Sejarah Kota Bandar Lampung: Dari Kota Kembar ke Pusat Pelabuhan Modern Sumatra
Pesisir Aman Bencana, Wisata Berdaya
Workshop ini memperlihatkan kesiapan masyarakat pesisir menjaga keseimbangan antara pariwisata dan keselamatan pengunjung. Mitra Bentala bersama masyarakat Desa Maja dan Kelawi berkomitmen mewujudkan “Pesisir Aman Bencana.”
Dengan langkah nyata, Mitra Bentala mendorong pariwisata tumbuh berdaya, sekaligus menjaga keselamatan semua pihak.