Sendang Retno, 2 Februari – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan berbasis lokal, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unila di Desa Sendang Retno, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah mengadakan program pemanfaatan lahan pekarangan warga untuk penanaman sayuran hijau dan tanaman pangan. Program ini berlangsung dari 29 Januari hingga 2 Februari, melibatkan 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa KKN dan warga setempat.
Potensi Lahan Pekarangan yang Belum Termanfaatkan
Salah satu alasan utama program ini dilakukan adalah banyaknya lahan pekarangan rumah yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Warga desa memiliki lahan terbuka di sekitar rumah, tetapi belum menyadari potensi besar yang dimiliki untuk bercocok tanam. Selain itu, kurangnya variasi sayuran dalam konsumsi harian juga menjadi perhatian, karena dapat memengaruhi kualitas gizi masyarakat.
“Kami melihat banyak pekarangan yang kosong dan belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal, jika ditanami dengan tanaman pangan, ini bisa membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sayur secara mandiri tanpa harus membeli terus-menerus di pasar,” ujar salah satu anggota Tim KKN.
Proses Penanaman dan Antusiasme Warga
Dalam kegiatan ini, Tim KKN bersama warga melakukan penanaman berbagai jenis sayuran hijau, termasuk pak choi, kangkung, cabai, tomat, dan timun suri. Penanaman dilakukan di 12 pekarangan rumah yang tersebar di berbagai RT di desa. Kegiatan ini dilaksanakan di empat dusun dan berlangsung selama empat hari, dengan pelaksanaan program dilakukan secara bergilir.
Salah satu warga yang ikut serta dalam program ini mengungkapkan rasa senangnya karena bisa belajar bercocok tanam langsung dari mahasiswa.
“Dulu saya hanya menanam tanaman hias, tidak terpikir untuk menanam sayuran. Dengan adanya program ini, saya jadi tahu cara menanam pak choi dan cabai di pekarangan sendiri. Jadi tidak perlu beli lagi di pasar, cukup panen dari halaman rumah,” kata seorang warga yang terlibat dalam kegiatan ini.
Selain penanaman, Tim KKN juga memberikan edukasi kepada warga tentang cara merawat tanaman agar hasil panennya optimal. Mereka diajarkan cara memilih benih unggul, teknik penyiraman yang tepat, serta pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Dampak Positif Ketahanan Pangan bagi Masyarakat
Program pemanfaatan lahan pekarangan ini diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang bagi warga Sendang Retno. Selain memberikan alternatif pangan yang lebih sehat dan hemat biaya, kegiatan ini juga membuka peluang bagi warga untuk menjadikan bercocok tanam sebagai sumber penghasilan tambahan.
“Jika program ini terus dijalankan, warga bisa menghasilkan sayuran sendiri dan bahkan menjual hasil panennya ke pasar. Ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi juga potensi ekonomi yang bisa dikembangkan lebih jauh,” ujar salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam program ini.
Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan diharapkan terus meningkat setelah adanya program ini. Tim KKN juga berharap warga dapat meneruskan kebiasaan menanam sayuran dan berbagi ilmu dengan tetangga sekitar agar manfaatnya semakin luas.
Kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan oleh Tim KKN Sendang Retno telah memberikan dampak positif bagi masyarakat desa. Dengan menanam sayuran sendiri, warga tidak hanya bisa menghemat pengeluaran tetapi juga mendapatkan asupan makanan yang lebih sehat dan bergizi. Selain itu, program ini membuka peluang bagi warga untuk memanfaatkan hasil panennya sebagai sumber pendapatan tambahan.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, ketahanan pangan berbasis lokal bisa semakin kuat. Harapannya, warga dapat terus mengembangkan dan menjaga kebiasaan bercocok tanam ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan mandiri.