Merapah.com, Jakarta – Presiden lantik menteri baru dengan melantik empat menteri dan satu wakil menteri. Upacara berlangsung di Istana Negara, Senin, 08 September 2025.
Pergantian kabinet ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 86/P Tahun 2025. Prabowo menegaskan reshuffle dilakukan untuk memperkuat kinerja pemerintah menghadapi situasi nasional.
Daftar Menteri Baru dalam Reshuffle
Dalam reshuffle ini, Presiden lantik menteri baru Purbaya Yudhi Sadewa resmi menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan. Purbaya sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan rekam jejak ekonomi.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Menguat Rp. 82.000, Investor Diminta Cermati Tren Global
Kemudian, Presiden Prabowo melantik Ferry Joko Yuliantono sebagai Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie. Ferry aktif membangun organisasi ekonomi kerakyatan dan mendapat kepercayaan memimpin kementerian strategis itu.
Selanjutnya, Presiden menunjuk Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Mukhtarudin berkomitmen memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Selain itu, Presiden mempercayakan Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah. Ia memimpin jabatan baru tersebut bersama Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Kursi Menteri Masih Kosong
Meski lima menteri baru sudah dilantik, pemerintah belum mengisi beberapa posisi penting. Budi Gunawan meninggalkan jabatan Menko Polhukam, sehingga kursi tersebut masih kosong.
Pemerintah akan menunjuk pejabat ad-interim sambil menunggu pelantikan pengganti definitif. Selain itu, Dito Ariotedjo meninggalkan jabatan Menpora, sehingga posisinya juga belum terisi.
Mensesneg memastikan pemerintah segera mengumumkan pengganti dua jabatan tersebut. Publik kini menanti nama yang akan dipilih presiden.
Latar Belakang Pergantian Menteri Baru
Reshuffle kabinet dilakukan di tengah sorotan publik dan dinamika politik nasional. Media internasional melaporkan pergantian ini muncul setelah gelombang protes atas kenaikan biaya hidup.
Selain itu, muncul kritik terhadap kebijakan ekonomi pemerintah yang dinilai kurang berpihak rakyat. Pasar finansial ikut merespons pergantian Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan.
BACA JUGA: Apa Itu Burden Sharing BI? Skema di Balik Stabilitas Ekonomi yang Perlu Kamu Tahu
Namun, pemerintah menegaskan reshuffle bertujuan memperkuat tim ekonomi dan politik dalam menghadapi tantangan. Pergantian ini dipandang sebagai strategi mempercepat program pembangunan nasional.
Statement Presiden Prabowo
Presiden Prabowo menyampaikan pesan tegas kepada para menteri baru setelah pelantikan.
“Saya minta semua segera menyesuaikan diri, memahami tugas, dan fokus melayani rakyat,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kinerja cepat dari jajaran baru kabinet. Presiden juga berharap kerja sama lintas kementerian semakin solid. Menurutnya, stabilitas pemerintahan harus tetap terjaga meski ada dinamika politik.
Prabowo mengingatkan bahwa pelayanan publik harus menjadi prioritas utama setiap pejabat negara. Ia menekankan tidak ada waktu untuk beradaptasi terlalu lama.
Langkah Selanjutnya
Publik kini menanti siapa yang akan mengisi posisi Menko Polhukam dan Menpora. Dua jabatan itu memegang peran strategis dalam menjaga stabilitas politik dan energi kaum muda.
BACA JUGA: PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Kursi DPR
Sejumlah nama kandidat beredar, namun Presiden belum mengumumkan secara resmi. Mensesneg menegaskan pemerintah akan mengumumkan penggantinya setelah melakukan pertimbangan mendalam.
Dengan adanya menteri baru, publik berharap roda pemerintahan semakin efektif. Para pejabat baru