Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di Universitas Lampung (Unila) menggelar Sharing Session tentang pelatihan jurnalistik dan pengelolaan media sosial. Kegiatan itu terselenggara atas kolaborasi antara LDK Forum Studi Pengembangan Islam (FSPI) Fisip Fosi Fakultas Hukum, Fossi Fakultas Pertanian, Rois Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Birohmah. Sharing Session bertajuk Transformasi Dakwah di Era Digital dari Mimbar ke Media Sosial itu berlangsung di Gedung Pekan PKM Lantai III Fisip Unila, Jumat, 8 November 2024.
Ketua FSPI Abdullah Hanif Ramadhan mengatakan kegiatan ini dalam rangka memberikan literasi kepada jajaran anggota yang tergabung dalam LDK. Menurutnya, di era seperti saat ini, generasi muda harus bisa memanfaatkan berbagai platfom digital sebagai sarana untuk berdakwah.
“Banyak sekali kegiatan yang digelar di LDK, namun kami perlu pembinaan di segi pengemasan rilis atau berita yang nantinya akan disebarluaskan ke platform media sosial maupun website,” ujar dia.

Sementara itu, pemateri yang merupakan jurnalis Setiaji Bintang Pamungkas menjelaskan penggunaan media sosial dan website sangat penting. Tujuannya, untuk mendistirbusikan informasi dan kegiatan organisasi sehingga semakin dikenal khalayak. Namun, sebelum menyebarluaskan berita tentang kegiatan LDK, perlu memerhatikan berbagai aspek penulisan berita. “Sehingga berita yang disebarluaskan bisa lebih mudah dicerna oleh pembaca baik di media sosial maupun portal berita online,” kata dia.
Setiaji Bintang Pamungkas berharap, kedepan para aktivis dakwah kampus bisa memproduksi berita yang memuat beragam kegiatan positif. “Kegiatan LDK memiliki banyak manfaat dan dampak yang baik yang harus diberitakan. Sehingga LDK di Unila bisa semakin eksis dan dikenal di kalangan mahasiswa Unila. Selain itu dikenal di luar kampus, bahkan siswa SMA/SMK sederajat yang hendak masuk ke Unila,” papar dia.

Pemaparan Materi Pelatihan Jurnalistik
Jurnalis bersertifikasi Madya oleh Dewan Pers itu menyampaikan, setiap insan LDK harus ahli dalam membuat berita atau artikel, para organisator di LDK harus memahami apa itu jurnalistik. Kemudian, mempelajari komponen penting lainnya seperti teknik pembuatan berita, nilai-nilai berita, unsur-unsur penting dalam penulisan berita.
Ia juga memberikan wawasan tentang perbedaan antara media homeless dan media mainstream/konvensional yang ada di Lampung. “Tugas utama seorang penulis berita yaitu memahami unsur 5w1h atau what, who, why, where, when, dan how. Unsur ini, menjadi pedoman kita untuk menyusun sebuah berita,” papar dia.

Sharing Session Membuat Anggota LDK Semakin Adaptif
Putri Fajar Andini, panitia pelaksana acara mengatakan tujuan Sharing Session Dakwah Digital ini agar para organisator bisa adaptif di era digital. “Kami sangat antusias mengadakan kegiatan sharing session ini. Harapannya para peserta memahami pentingnya dakwah yang adaptif di era digital. Selain itu, tahu bagaimana cara kerja media sosial yang menjadi sarana efektif dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan,”ungkap dia.
Pemaparan Setiaji Bintang Pamungkas sebagai jurnalis senior memperkaya perspektif dan memberikan wawasan lebih luas. Khususnya, mengenai peran jurnalis dan mahasiswa dalam dakwah digital. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk berdakwah secara kreatif,” kata Putri.
Sesi Tanya Jawab Tandai Antusiasme Peserta
Antusiasme kader LDK begitu tinggi. Terbukti beberapa peserta memberondong pertanyaan ke narasumber. Salah satunya Abu Zhar, perwakilan dari LDK Fosi Fakultas Hukum. Ia menanyakan bagaiamana proses penambahan literasi ke dalam sebuah artikel. Tujuannya untuk meningkatkan nilai dalam artikel tersebut sehingga informasi yang disampaikan semakin bermutu.
Kemudian, Mardiah dari Fossi Fakultas Pertanian menanyakan terkait tips untuk menjadi penulis blog atau blogger yang profesional. Mardiah kerap melahirkan karya cerpen di blog pribadinya namun sempat terhenti. “Lanjutkan untuk berkarya di blog. Harus konsisten dan persisten. Lengkapi nama dan media sosial untuk memudahkan pihak lain menghubungi kamu saat menjalin bisnis,” kata Setiaji Bintang Pamungkas.
Tugas Bidang Syiar atau Kajian Strategis
Bidang Syiar atau Kajian Strategis merupakan salah-satu bidang yang ada pada setiap lembaga dakwah di Universitas Lampung. Bidang ini berfungsi mensyiarkan dakwah Islam secara inklusif dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Gerakan ini dilakukan berbasis inovasi dan pendekatan yang struktural dan dinamis.
Bidang Syiar juga mempunyai tanggung jawab besar dalam melihat ancaman dan peluang dakwah masa kini. Di mana pemuda mulai meninggalkan dakwah Islam dan memilih menikmati konten yang mudharat. Untuk itu. Bidang Syiar harus berinovasi agar mampu menyesuaikan prilaku para generasi z. Selain itu, berupaya memberikan kemudahan akses informasi kepada khalayak.
Peran Bidang Media Center dan Branding FSPI FISIP Unila
Sementara itu, Bidang Media Center dan Branding FSPI FISIP Unila merupakan bidang yang bertanggung jawab terhadap syiar dakwah di lingkungan kampus. Kedua bidang ini berperan melalui optimalisasi peran media secara aktif, kreatif, dan relevan sesuai dengan perkembangan zaman.
Bidang Media Center dan Branding FSPI FISIP Unila berupaya menghadirkan konten-konten dakwah yang menarik dan relevan dengan minat generasi muda. Untuk menyebarkan informasi dan dakwah, bidan ini menggunakan beberapa sosial media. Platform media sosial yang digunakan beragam, yakni Instagram, WhatsApp, X, Youtube, dan Tiktok.
Pelatihan jurnalistik LDK Unila, Dakwah digital kampus, LDK Universitas Lampung, Media sosial untuk dakwah, Literasi digital mahasiswa, Transformasi dakwah digital, Sharing session dakwah digital, Teknik penulisan berita, Manfaat media sosial bagi LDK, FSPI FISIP Unila