Merapah.com, Tulang Bawang, 6 September 2025 – Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar) Sungai Burung memanfaatkan acara adat Ruwat Laut Desa. Momentum budaya tersebut menjadi ajang promosi produk pesisir sekaligus wujud nyata kreativitas perempuan nelayan.
Produk Unggulan Perempuan Nelayan
Acara Ruwat Laut Desa menghadirkan nuansa syukur atas rezeki laut melimpah. Pada momen itu, Poklahsar Sungai Burung memperkenalkan produk unggulan hasil olahan perikanan pesisir.
BACA JUGA: Be One Ride With Gubernur: 300 Bikers Lampung Ramaikan City Rolling & Gathering
Produk yang mereka bawa antara lain fish chips salted egg, terasi basah, sambal kerang dara. Selain itu, mereka juga menawarkan kerupuk ikan keju yang menjadi inovasi terbaru berbahan hasil laut.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas ketika mencicipi dan membeli produk olahan nelayan Sungai Burung. Dukungan ini menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing dan terus berkembang.
Ketua Poklahsar, Rukia, menyampaikan kesannya.
“Kami ingin memanfaatkan momen budaya ini untuk mengenalkan hasil olahan perikanan yang kami buat. Semoga produk-produk ini semakin dikenal dan bisa menembus pasar lebih luas,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah dan NGO
Poklahsar Sungai Burung tidak berjalan sendiri dalam upaya promosi produk pesisir tersebut. Pemerintah desa, pemerintah daerah, dan NGO hadir mendukung semangat perempuan nelayan berinovasi.
Dukungan berlapis ini menambah motivasi perempuan pesisir untuk meningkatkan kualitas produk olahan mereka.
BACA JUGA: Apa Itu Burden Sharing BI? Skema di Balik Stabilitas Ekonomi yang Perlu Kamu Tahu
Wakil Bupati Tulang Bawang juga memberikan perhatian serius terhadap potensi perikanan Sungai Burung. Ia menegaskan pentingnya peran perempuan nelayan dalam memperkuat ekonomi lokal.
“Inisiatif ini harus kita dukung bersama. Produk olahan hasil laut bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga membawa nama baik daerah hingga ke luar Lampung,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menjadi dorongan besar bagi perempuan nelayan agar tetap berkreasi dan konsisten.
Peran Perempuan dalam Ketahanan Ekonomi
Poklahsar Sungai Burung memperlihatkan bagaimana perempuan nelayan mengambil peran penting membangun ekonomi keluarga. Kreativitas mereka menghasilkan beragam produk bernilai tambah dari hasil laut lokal.
Dari fish chips hingga sambal kerang dara, semua produk mencerminkan kearifan lokal pesisir. Inovasi itu juga menghadirkan identitas kuat nelayan Sungai Burung di tengah masyarakat luas.
Transisi budaya melalui acara Ruwat Laut Desa sekaligus memperkuat keberadaan Poklahsar Sungai Burung. Tradisi syukur terhadap laut berpadu dengan upaya promosi produk yang berkelanjutan.
Identitas Budaya dan Ekonomi Pesisir
Ruwat Laut Desa bukan sekadar ritual syukur, melainkan ruang pemberdayaan perempuan nelayan Sungai Burung. Mereka membuktikan bahwa tradisi dapat berdampingan dengan promosi produk kreatif berbasis perikanan.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Menguat Rp. 82.000, Investor Diminta Cermati Tren Global
Produk olahan itu tidak hanya menopang ekonomi keluarga, tetapi juga membawa nama baik daerah. Dengan kerja sama semua pihak, produk Poklahsar Sungai Burung berpeluang menembus pasar yang lebih luas.
Acara ini menegaskan peran perempuan pesisir sebagai penggerak ekonomi sekaligus penjaga identitas budaya. Dari Sungai Burung, Tulang Bawang, lahirlah inspirasi tentang ketahanan ekonomi berbasis komunitas pesisir.