Merapah.com – Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae-myung, berhasil memenangkan pemilu susulan pada 3 Juni 2025. Pemilu ini berlangsung setelah parlemen Korea Selatan memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol secara resmi.
Lee dari Partai Demokrat unggul dengan 49,42 persen suara atau sekitar 17,28 juta suara sah. Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat hanya mengumpulkan 41,15 persen suara nasional.
Lee resmi menjabat sebagai presiden ke-21 Republik Korea mulai hari pengumuman kemenangan. Saat menyapa pendukung, Lee menekankan pentingnya persatuan seluruh warga negara Korea Selatan.
“Kita tetap satu bangsa, walau pilihan politik kita sempat berbeda,” ujar Lee kepada pendukung.
BACA JUGA: Indonesia Menang atas China 1-0, Penalti Ole Romeny Antar Garuda ke Peringkat Tiga
Lee Bangkit dari Buruh Pabrik Menuju Istana Presiden
Lee Jae-myung lahir di Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, pada 8 Desember 1963. Setelah lulus SD, Lee langsung bekerja sebagai buruh pabrik untuk membantu keuangan keluarga. Saat remaja, ia mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan cedera dan disabilitas seumur hidup. Lee tetap belajar dan menempuh pendidikan non-formal hingga meraih ijazah setara SMA.
Ia melanjutkan kuliah di Universitas Chung-Ang dan meraih gelar sarjana hukum tahun 1986. Sebagai pengacara, Lee aktif membela buruh dan tergabung dalam organisasi hak asasi Minbyun. Ia memperjuangkan pembangunan rumah sakit publik saat menjabat sebagai Wali Kota Seongnam.
Perjalanan Politik yang Tak Mudah
Lee memasuki politik pada 2005 dan sempat gagal dalam beberapa pemilihan awal. Namun, ia bangkit dan berhasil terpilih sebagai Wali Kota Seongnam pada tahun 2010. Lee memenangkan periode kedua dan terus menjalankan reformasi kebijakan di tingkat kota.
Ia maju sebagai Gubernur Gyeonggi dan menang pada pemilihan tahun 2018. Lee mencalonkan diri dalam Pilpres 2022 tetapi kalah tipis dari Yoon Suk Yeol. Kemudian terpilih sebagai anggota Majelis Nasional wilayah Gyeyang B tahun 2022.
BACA JUGA: Aksi 1000 Lilin Wafatnya Pratama Wijaya, Mahasiswa Unila Serukan Kampus Aman Tanpa Kekerasan
Presiden Baru Korea Selatan Siap Buka Dialog Damai
Lee mengikuti pelantikan sebagai presiden baru Korea Selatan di Majelis Nasional pukul 11.00. Hanya 360 tamu undangan menghadiri upacara pelantikan yang berlangsung sederhana dan cepat. Setelah pelantikan, Lee langsung menemui Kepala Staf Gabungan untuk menerima taklimat militer.
Lee memastikan komandonya sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata Korea Selatan. Ia juga menyampaikan komitmen membuka dialog damai dengan Korea Utara.
“Kita butuh komunikasi dan kerja sama untuk hidup berdampingan secara damai,” kata Lee.
Sebagai presiden baru Korea Selatan, Lee membawa harapan baru untuk seluruh rakyat dan kawasan.









