PeruKaryawan dalam sebuah perusahaan merupakan aset berharga. Namun jika ada karyawan toxic bisa bikin performa perusahaan menukik. Seperti yang dilakukan Netflix perusahaan penyedia tayangan entertainment dengan cara streaming harus rela memecat karyawan toxic walaupun berprestasi.
Padahal karyawan tersbeut punya andil yang besar dalam keberlangsunga perusahaan. Kenapa di pecat ya. Ya karena toxic itu tadi. Netflix berasumsi bahwa karyawan yang cemerlang namun toxic akan memengaruhi performa rekan lainnya di dalam kantor.
Bersikap Tegas terhadap Karyawan Bermasalah
Perusahaan itu dikenal sebagai salah satu perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat dan transparan. Salah satu kebijakan tegas yang diterapkan oleh perusahaan ini adalah memberhentikan karyawan yang dianggap membawa dampak negatif bagi lingkungan kerja. Keputusan ini didasarkan pada berbagai alasan strategis yang bertujuan menjaga kualitas kerja dan produktivitas perusahaan.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U17 Siap Tempur di Piala Asia 2025
Mengapa Netflix Memecat Karyawan yang Merugikan?
Karyawan yang memiliki sikap negatif atau beracun dapat menjadi hambatan besar bagi perkembangan tim dan efisiensi kerja. Berikut beberapa alasan utama Netflix menerapkan kebijakan ini:
1. Menjaga Produktivitas dan Efisiensi
Karyawan yang membawa energi negatif dapat mengganggu dinamika tim dan menghambat pencapaian target perusahaan. Jika ada karyawan toxic maka cepat atau lambat akan memengaruh karyawan lainnya untuk menjadi tidak produktif.
2. Melindungi Ekosistem Kerja
Lingkungan kerja yang sehat bergantung pada hubungan tim yang harmonis. Karyawan yang merusak keseimbangan ini dapat mengganggu stabilitas perusahaan. Ketika ada perseteruan yang cukup panjang, maka akan berimbas pada sulitnya mencapai tujuan bersama dalam perusahaan.
3. Mendukung Inovasi
Perusahaan berbasis teknologi seperti Netflix sangat bergantung pada inovasi. Karyawan yang tidak berkontribusi secara positif dapat memperlambat proses kreatif.
4. Meningkatkan Efektivitas Operasional
Dengan mengeliminasi individu yang merusak suasana kerja, perusahaan dapat memastikan setiap tim bekerja secara maksimal tanpa hambatan.
5. Mengurangi Risiko bagi Investor
Lingkungan kerja yang sehat dan profesional dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan, sehingga keputusan ini menjadi langkah strategis untuk pertumbuhan bisnis.
Dampak Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat Akibat Karyawan Toxic
Jika lingkungan kerja dibiarkan dipenuhi dengan individu bermasalah, berbagai konsekuensi negatif bisa terjadi:
– Kehilangan Talenta Berharga
Karyawan berbakat cenderung lebih memilih mengundurkan diri daripada bekerja dalam suasana yang penuh tekanan dan konflik.
– Pengambilan Keputusan yang Lambat
Konflik internal dan kurangnya kerja sama tim dapat memperlambat proses pengambilan keputusan strategis.
– Manajemen SDM yang Tidak Efektif
Ketergantungan berlebihan pada individu tertentu yang bersikap negatif dapat menghambat fleksibilitas dan perkembangan tim.
Kebijakan Netflix dalam Membangun Lingkungan Kerja Sehat
Untuk memastikan bahwa hanya individu yang berkontribusi positif yang tetap bertahan, Netflix menerapkan berbagai kebijakan, seperti:
– Budaya Transparansi dan Kepercayaan
Netflix mendorong keterbukaan dalam komunikasi dan memastikan setiap karyawan memiliki ruang untuk menyampaikan pendapat.
– Menjaga Keseimbangan Kompetensi dan Etika Kerja
Tidak hanya keterampilan yang menjadi tolok ukur, tetapi juga nilai-nilai kerja yang positif dan profesionalisme.
– Menerapkan “Keeper Test“
Netflix menggunakan “Keeper Test” sebagai metode evaluasi untuk memastikan bahwa hanya karyawan berkinerja tinggi dan berkontribusi positif yang bertahan di perusahaan.
Dengan kebijakan ini, Netflix terus membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.