Merapah.com – Pasar Pulung Kencana berada di Jalan Raya Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Barat. Pasar ini beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 17.30 sore. Warga sekitar memanfaatkan pasar ini untuk memenuhi kebutuhan pokok setiap harinya.
Pedagang sayur, daging, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membuka lapak sejak pagi hari. Arus pengunjung terus datang hingga sore, menciptakan transaksi yang stabil dan aktif.
Pemerintah Membangun Pasar Pulung Kencana dengan Investasi Besar
Pemerintah membangun pasar Pulung Kencana sejak tahun 2018 hingga 2021. Dilansir dari News Lampung Terkini, total anggaran mencapai Rp 105,34 miliar dari dana publik. Pembangunan menelan waktu empat tahun dengan proses bertahap dan terstruktur.
BACA JUGA: Kemnaker Hapus Syarat Usia Kerja, Rekrutmen Kini Wajib Bebas Diskriminasi
Luas pasar mencakup 1,5 hektare di atas lahan dua hektare lebih. Kontraktor seperti PT Brantas Abipraya ikut mengerjakan proyek besar ini.
Arsitek Nasional Merancang Pasar Ini Secara Estetik
Pemerintah menggandeng Andra Matin untuk merancang pasar ini secara estetik. Desain pasar menyesuaikan iklim tropis dengan ventilasi silang dan pencahayaan alami. Atap berbentuk inverted umbrella memudahkan aliran air hujan menuju saluran pembuangan.
Ruang terbuka membantu sirkulasi udara dan pergerakan pengunjung. Netizen menyebut pasar ini sebagai “pasar paling estetik di Indonesia”.
Pemerintah Pusat Meresmikan Pasar Pulung Kencana
Menteri Koordinator Perekonomian yang meresmikan pasar Pulung Kencana pada 12 Februari 2022 adalah Airlangga Hartarto. Beliau hadir bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad.
Peresmian dilakukan bersamaan dengan operasi pasar murah untuk warga sekitar. Pasar ini mendukung distribusi kebutuhan pokok di wilayah Tulang Bawang Barat
BACA JUGA: Antrian Panjang Pemutihan Pajak Lampung: Simak Tips Ini!
Pemerintah Pusat Meresmikan Pasar Pulung Kencana
Pengelola sedang mengubah status pasar dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Dengan perubahan status dari UPTD ke BLUD, pasar Pulung Kencana akan lebih mandiri secara operasional dan keuangan, serta lebih cepat merespons kebutuhan pedagang dan masyarakat.
Pemkab Menghadirkan Zona Kuliner di Lantai Dua
Memasuki April 2025, lantai dua pasar mulai difungsikan sebagai pusat kuliner. Area food court yang dinamai Papuke ini menampung pedagang makanan dan minuman dari berbagai lapisan. Untuk mendukung daya tarik pasar, bupati dan wakil bupati meresmikan zona ini secara langsung.
Sejak itu, suasana pasar menjadi lebih hidup, kunjungan meningkat, dan omzet para pedagang pun ikut naik.
Tak hanya itu, kehadiran Papuke juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar.
Warga dan UMKM Lokal Menumbuhkan Ekonomi Bersama
UMKM lokal kini punya tempat layak untuk memasarkan produk secara langsung. Petani memasok sayuran segar tanpa perantara ke kios yang ada di pasar. Ojek daring juga tumbuh karena meningkatnya jumlah pembeli harian.
Pasar ini tak sekadar menjadi pusat jual beli di Tulang Bawang Barat. Lebih dari itu, pasar ini tampil sebagai simbol kemajuan ekonomi rakyat yang berpadu dengan arsitektur tropis yang mengagumkan. Pemerintah daerah, pengelola, dan masyarakat terus bergerak bersama menjaga eksistensinya.
BACA JUGA: Apa Itu Mobil Hybrid? Ini Keunggulan dan Kekurangannya
Transformasi ke BLUD menjadi langkah penting agar pasar ini lebih mandiri dan responsif. Inovasi seperti Papuke Food Court pun menjadikan pasar ini tak hanya fungsional, tetapi juga menarik dan hidup.
Dengan semangat kolaborasi yang terus terjaga, pasar Pulung Kencana akan terus tumbuh sebagai mercusuar ekonomi, ruang budaya, dan wajah modern Kabupaten Tulang Bawang Barat.