Merapah.com
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Berita
  • Sains & Teknologi
  • Hukum & Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Indeks
No Result
View All Result
Merapah.com
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Berita
  • Sains & Teknologi
  • Hukum & Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Merapah.com
Home Berita

PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Kursi DPR

Putri S by Putri S
Agustus 31, 2025
in Hukum & Politik
PAN nonaktifkan eko patria dan uya kuya
FacebookWhatsappTelegramTwitter

Merapah.com – Partai Amanat Nasional (PAN) nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari kursi DPR berlaku 1 September 2025. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyampaikan keputusan itu melalui keterangan resmi partai.

Ia menegaskan keputusan diambil setelah mencermati dinamika politik dan sosial belakangan ini.

“Penonaktifan ini kami ambil sebagai langkah menenangkan publik dan menjaga stabilitas,” ujar Viva Yoga.

Viva Yoga menegaskan, keputusan ini lahir setelah DPP PAN menimbang dinamika politik dan perkembangan situasi nasional.

BACA JUGA: Mobil Terbaru di Indonesia 2025: Deretan Model Segar yang Wajib Dilirik

“Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) … terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025,”jelasnya.

Tujuan Penonaktifan

PAN menyebut alasan utama keputusan ini ialah untuk menjaga stabilitas politik serta meredam ketegangan publik. Viva Yoga menambahkan imbauan khusus kepada masyarakat agar tidak terprovokasi.

“PAN mengimbau kepada masyarakat untuk bersikap tenang, sabar, dan mempercayakan secara penuh kepada pemerintah..,”ujarnya.

Sumber dari DPP PAN juga menyebut, keputusan menonaktifkan dua politisi ini mempertimbangkan kondisi sosial yang memanas pasca rangkaian demonstrasi yang terjadi sejak 28 Agustus 2025.

Sejumlah media melaporkan bahwa aksi massa kala itu bahkan berujung pada penyerangan rumah politisi, termasuk kediaman Eko Patrio dan Uya Kuya.

Permintaan Maaf dari Eko Patrio

Sehari sebelum keputusan diumumkan, Eko Patrio sudah lebih dulu tampil di publik lewat sebuah video. Dalam unggahan itu, ia menyampaikan penyesalan mendalam kepada masyarakat.

“Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio, menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan.”

BACA JUGA: Lagu Tabola Bole Guncang Istana Negara, Bukti Kreativitas Musik Anak Bangsa

Klarifikasi dari Uya Kuya

Tak hanya Eko Patrio, Uya Kuya juga mengunggah video permintaan maaf. Dalam video itu, ia menyinggung langsung soal tindakannya yang menuai protes masyarakat.

“Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya … untuk seluruh masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini.”

Video permintaan maaf Uya Kuya muncul setelah aksinya berjoget di Gedung DPR RI viral dan dikritik luas. Publik menilai sikapnya tidak menunjukkan empati di tengah situasi yang penuh ketegangan.

Demonstrasi dan Tekanan Publik

Keputusan PAN menonaktifkan dua kadernya dipicu rangkaian peristiwa sejak 28–31 Agustus 2025. Demonstrasi besar terjadi di beberapa daerah, termasuk Jakarta.

Massa menuntut pertanggungjawaban sejumlah politisi, di antaranya Eko Patrio dan Uya Kuya.

Situasi semakin panas ketika massa melakukan penyerangan terhadap rumah politisi. Beberapa media lokal melaporkan adanya korban jiwa akibat kericuhan yang terjadi.

Kondisi inilah yang kemudian mempercepat langkah partai dalam mengambil keputusan tegas.

BACA JUGA: Bandar Lampung Pecahkan Sekubal Rekor MURI Terbesar di Indonesia

Dampak Politik untuk PAN

Langkah PAN menonaktifkan dua kader publik figur ini menimbulkan pertanyaan lanjutan mengenai posisi fraksi di DPR.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai siapa yang akan menggantikan posisi Eko Patrio maupun Uya Kuya di kursi DPR RI.

Viva Yoga kembali mengingatkan agar semua pihak menahan diri dan menyerahkan penyelesaian masalah kepada pemerintah serta mekanisme hukum yang berlaku.

Keputusan PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya menjadi babak baru dalam dinamika politik nasional. Langkah ini mencerminkan sikap tegas partai menghadapi sorotan publik terhadap perilaku kadernya.

Dengan permintaan maaf terbuka dari kedua politisi tersebut, partai berharap situasi sosial bisa kembali kondusif dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga politik tetap terjaga.

Tags: beritaDPRhukum dan politikPANPolitik
Previous Post

Mitra Bentala dan Forkom Nettral Dorong Ekonomi Nelayan Pesisir Timur Lampung

Next Post

Bom Molotov Menuju Gedung DPRD, Aparat Ringkus Tiga Pemuda di Bandar Lampung

Putri S

Putri S

Related News

Kabar PMMBN 2025 Dorong Pemuda Moderat Hadapi Tantangan Digital dan AI

Kabar PMMBN 2025 Dorong Pemuda Moderat Hadapi Tantangan Digital dan AI

by Putri S
Oktober 25, 2025

Merapah.com– Kabar PMMBN 2025 menjadi ruang inspiratif bagi pemuda Indonesia. Kegiatan ini menjadi pembuka Road to Kongres PMMBN I yang...

Bambang Irawan Dorong Inovasi Humanis Lewat Program Jaksa Sahabat Anak dan Smart Datun

Bambang Irawan Dorong Inovasi Humanis Lewat Program Jaksa Sahabat Anak dan Smart Datun

by Putri S
Oktober 13, 2025

Merapah.com - Bambang Irawan, S.H., M.H. saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Datun) Kejaksaan...

Qudrotul Ikhwan Pimpin Kagama Lampung..

Qudrotul Ikhwan Pimpin Kagama Lampung, Fokus Dukung Pembangunan Daerah

by Putri S
Oktober 13, 2025

Merapah.com, Bandar Lampung - Drs. H. Qudrotul Ikhwan, MM., Bupati Tulangbawang, resmi memimpin Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Lampung...

Yeni Kartini

Mengisi Ruang Kosong Tahapan Oleh: Yeni Kartini

by Putri S
Oktober 8, 2025

Merapah.com - Setidaknya terdapat 4 variabel besar jika ingin mengukur apakah suatu pemilu dapat dikatakan demokratis dan berkualitas, yaitu: (1)...

Next Post
Bom Molotov Menuju Gedung DPRD

Bom Molotov Menuju Gedung DPRD, Aparat Ringkus Tiga Pemuda di Bandar Lampung

Jam Tangan Mewah Sahroni Senilai Rp11,7 Miliar Kembali Usai Viral di Medsos

Jam Tangan Mewah Sahroni Senilai Rp11,7 Miliar Kembali Usai Viral di Medsos

Trending News

Penjual Video Porno di Telegram Untung Rp5-7 Juta Per Bulan

Penjual Video Porno di Telegram Untung Rp5-7 Juta Per Bulan

Juli 30, 2024
Mempercayai Weton Tulang Wangi dalam Perspektif Islam

Mempercayai Weton Tulang Wangi dalam Perspektif Islam

Juli 4, 2024
Enam Permainan Sederhana Tingkatan Motorik Anak

Enam Permainan Sederhana Tingkatan Motorik Anak

Juli 4, 2024

About

Merapah.com

© 2024 Merapah.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Berita
  • Sains & Teknologi
  • Hukum & Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Indeks

© 2024 Merapah.com